11 Februari 2008

Kunjungan Mursyid Thariqah Syadziliyah dari Prancis, Syaikh Khaled Bentounes ke kediaman Habib Muh di Yogyakarta

Merupakan sebuah kejadian penting dan langka, dua orang tokoh agama yang mulia bertemu di Yogyakarta. Syekh Khaled Bentounes, seorang ulama, guru spiritual, dan tokoh perdamaian yang sangat berpengaruh di Prancis dan Eropa mengunjungi kediaman Habib Muhammad Effendi Al Idrus di Karangsari, Kotagede, Yogyakarta. Kedatangan beliau ke Yogyakarta ini merupakan yang kedua kalinya sejak kunjungannya yang pertama pada bulan November 2006 lalu. Pada waktu itu, ketika berita kedatangan Syekh Khaled diliput beberapa mass media Nasional, Habib Muh mengatakan,”Kalau saja ada seseorang yang memberitahukan keberadaan Habib Muh di Yogyakarta ini, maka Syekh Khaled akan mau berkunjung ke sini”. Kurang lebih setahun kemudian, tepatnya Hari Senin tanggal 20 November 2007, hal tersebut menjadi kenyataan, Syekh Khaled Bentounes berkunjung ke kediaman Habib Muh. Penampilannya jauh dari bayangan pada umumnya seorang Syekh Mursyid sebuah thariqah yang anggotanya berjumlah ribuan di Eropa. Sebelumnya kami mengira Syekh Khaled akan mengenakan pakaian kebesaran yang biasa dipakai seorang Syekh, tetapi ternyata diluar perkiraan, Syekh Khaled hanya berpakaian sederhana, mengenakan baju lengan pendek, celana panjang kain, sangat biasa. Sampai ada seorang jama’ah yang sempat bertanya, “Yang mana Syekh Khalednya?” karena susah ditebak yang mana, tidak ada penonjolan dalam penampilan luarnya. Tetapi setelah beberapa saat bersama beliau dalam perbincangan dengan Habib Muh, barulah kami bisa merasakan bahwa beliau ini memang orang besar dan mulia. Berasal dari keturunan orang-orang mulia, dan jasa-jasanya dalam bidang perdamaian dunia pun diakui dunia. Banyak tokoh-tokoh beda agama di Eropa menaruh hormat pada beliau. Bahkan dalam salah satu album fotonya ditunjukkan bahwa beliau dengan beberapa jama’ahnya pernah dizinkan untuk melakukan pembacaan do’a dan zikir di sebuah Gereja di Prancis, sungguh luar biasa tetapi penampilannya sederhana saja. Dalam pengembangan syiar Islam visinya jauh ke depan. Ketika beliau ditanya masalah kerjasama antara dunia Islam di Eropa dan Indonesia, beliau kurang lebih menjawab bahwa hal itu memang akan dilakukan. Hal yang paling prioritas sebelum sampai kepada bentuk-bentuk kerjasama yang kongkrit dalam berbagai bidang, Syekh Khaled menjelaskan bahwa dunia Islam di Barat dan dunia Islam di Timur saat ini tersekat dan tidak tahu satu sama lain, dan ini yang pertama harus disambungkan. Dunia Islam Indonesia harus bersambung dengan dunia Islam di Eropa. Bagaimana menyambungnya? Itulah yang dibawa Syekh Khaled ke Indonesia ini, langkah-langkah dan formulanya ada pada beliau. Begitulah misi besar kedatangan Syekh Khaled Ke Indonesia untuk menyambungkan mata rantai yang terputus antara Islam di Barat dan Timur.

Tidak ada komentar: